KAJIAN
TEORI
Maharah
lughawiyah (kalam)
A. Keterampilan Berbicara Bahasa Arab
1. Pengertian Keterampilan
Berbicara
Keterampilan
berbicara (maharah al-kalam/speaking skill adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat,
keinginan, atau perasaan kepada mitra
bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem
tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot
tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
6 Keterampilan
berbicara adalah keterampilan yang paling penting dalam bebahasa. Sebab
berbicara adalah bagian dari keterampilan yangdipelajari oleh pengajar,
sehingga keterampilan berbicara dianggap sebagai bagian yang sangat mendasar
dalam mempelajari bahasa asing.
Sedangkan maharah kalam adalah
berbicara secara terus-menerus tanpa henti tanpamengulang kosakata yang sama
dengan menggunakan pengungkapan bunyi.
Kemahiran berbicara
merupakansalah satu jenis kemampuan berbahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran
bahasa modern termasuk bahasa arab. Berbicara merupakan sarana utama untuk
membina saling pengertian, komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa
sebagai medianya.
Keterampilan berbicara dianggap sebagai
keterampilan yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa Asing, karena
berbicara merupakan suatu yang aplikatif dalam bahasa dan merupaka n tujuan
awal seseorang yang belajar suatu bahasa. Hanya saja, yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran berbicara ini agar memperoleh hasil yang maksimal yaitu
kemampuan dari seorang guru dan metode yang digunakannya, karena dua faktor
tersebut memiliki dominasi keberhasilan pembelajaran berbicara.
2. Tujuan Keterampilan Berbicara
Pembelajaran berbicara bahasa
arab di MI memiliki beberapa tujuan
diantaranya:
a.
Agar dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan
berbahasa arab
b.
Agar dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan yang
berbeda atau menyerupainya
c.
Agar dapat membedakan ungkapan yang dibaca
panjang dan yang dibaca pendek
d.
Dapat mengungkapkan keinginan hati nya dengan
menggunakan susunan kalimat yang sesuai dengan nahwu (tata bahasa)
e.
Dapat mengungkapkan apa yang terlintas dalam
pikirannya dengan menggunakan aturan yang benar dalam penyusunan kalimat bahasa
arab
f.
Dapat menggunakan bagian-bagian dari tata bahasa
arab dalam ungkapanya seperti tanda mudhakkar, mu’annath, ‘ada, hal dan fi’il yang
sesuai dengan waktu
g.
Dapat menggunakan ungkapan kebahasaan yang
sesuai dengan umur, tingkat kedewasaan dan kedudukan
h.
Dapat menelusuri dan menggali
manuskrip-manuskrip dan literatur-literatur berbahasa Arab
i.
Dapat mengungkapkan ungkapan yang jelas dan
dimengerti tentang dirinya sendiri
j.
Mampu berpikir tentang bahasa Arab dan
mengungkapkannya secara cepat dalam situasi dan kondisi apapun.
3. Prinsip-prinsip Pengajaran
Keterampilan Berbicara Agar pembelajaran kalam baik bagi non Arab, maka perlu
diperhatikan hal-hal berikut:
a. Hendaknya guru memiliki
kemampuan yang tinggi tentang keterampilan ini
b. Memulai dengan suara-suara
yang serupa antara dua bahasa (bahasa pebelajar dan bahasa arab)
c. Hendaknya pengarang dan
pengajar memperhatikan tahapan dalam pengajaran kalam, seperti memulai de ngan
lafadz-lafadz mudah yang terdiri dari satu kalimat, dua kalimat, dan
seterusnya.
d. Memulai dengan kosa kata yang
mudah
e. Memfokuskan pada bagian
keterampilan bagi keterampilan berbicara, yaitu:
1) Cara mengucapkan bunyi dari
makhrajnya dengan baik dan benar
2) Membedakan pengucapkan
harakat panjang dan pendek
3) Mengungkapkan ide-ide dengan
cara yang benar dengan memperhatikan kaidah tata bahasa yang ada
4) Melatih siswa bagaimana cara
memulai dan mengakhiri pembicaraan dengan benar.
f. Memperbanyak latihan-latihan,
seperti latihan membedakan pengucapanbunyi, latihan mengungkapkan ide-ide, dsb
4. Macam-macam keterampilan
Berbicara
a. Percakapan (Muhaddatsah)
Muhaddatsah yaitu cara menyajikan bahasa
pelajaran bahasa Arab melaui percakapan, dalam percakapan itu dapat terjadi
antara guru dan murid dan antara murid dengan murid, sambil menambah dan terus
b. Ungkapan secara lisan (Ta’bir
Syafahih)
Ta’bir
Syafahih adalah yaitu latihan membuat karangan secara lisan bertujuan untuk
mengembangkan kemam puan pelajar dalam mengutarakan pikiran dan perasaannya.
Macam-macam Permainan Bahasa Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
Adapun macam-macam permainan
bahasa dalam pembelajaran Bahasa Arab,
antara lain
Permainan
Bahasa untuk Keterampilan Menyimak (istima’) Bisik berantai (al-asrar al
mutasalsil) Permainan ini terdiri dari dua kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 6-7 siswa, guru membisikkan kaa aau kalimat
Contoh
percakapan bahasa arab
:
اَلتَّعَارُف
Atta`aaruf
Perkenalan
اَلْحِوَار
׃
Al-hiwaar
Dialog
خَالِدٌ
׃ اَلسَّلاَ مُ
عَلَيْكُم
Khalid : Assalaamu ‘alaikum
عَبْدُ
اللّه ׃ وَعَلَيْكُمُ
السَّلاَ م
Abdullah : Wa’alaikum salaam
خَالِدٌ
׃ كَيْفَ حَالُكَ
؟
Khalid : Kayfa haaluka ?
Khalid : Apa Kabar ?
عَبْدُ
اللّه ׃ بِخَيْرٍ ٬
الْحَمْدُ لِلّه
Abdullah : Bikhair Alhamdulillah
Abdullah : Alhamdulillah baik-baik saja
خَالِدٌ
׃ مَا إِسْمُكَ ؟
Khalid : Masmuka ?
Khalid : Siapa namamu ?
عَبْدُ
اللّه ׃ إِسْمِيْ عَبْدُ
اللّه ٬ وَ أَنْتَ ؟
Abdullah : Ismii ‘Abdullaah, Wanta ?
Abdullah : Nama saya Abdullah, dan nama kamu ?
خَالِدٌ
׃ أَنا خَالِدٌ
Khalid : Ana Khaalid
Khalid : Saya Khalid
عَبْدُ
اللّه ׃ أَهْلأ يَا
خالِدٌ
Abdullah : Ahlan yaa khaalid
Abdullah : Salam perkenalan denganmu hei khalid
خَالِدٌ
׃ أَهْلاً
وَسَهْلاً بِكَ يَا عَبْدَ اللّه
Khalid : Ahlan wasahlan bika yaa ‘abdallah
Khalid : Sama-sama hei Abdullah
عَبْدُ
اللّه ׃ هَلْ أَنْتَ
أَمْبُوْ نِيٌّ ؟
Abdullah : Hal anta Ambuuniy ?
Abdullah : Apakah kamu orang Ambon ?
خَالِدٌ
׃ نَعَمْ ، أَنَا
أَمْبُوْنِيٌّ وَ أَنْتَ ؟
Khalid : Na’am ana Ambuuniy, wanta ?
Khalid : Iya, saya orang Ambon, dan kamu ?
عَبْدُ
اللّه ׃ أَنَا جَا وِيّ
Abdullah : Ana Jaawiyy
Abdullah : Saya orang Jawa
خَالِدٌ
׃ اَئنَ
تَسْكُنُ الآنَ ؟
Khalid : Ayna taskunul aana ?
Khalid : Dimana kamu tinggal sekarang ?
عَبْدُ
اللّه ׃ أَسْكُنُ فِي ٨
( ثَمَانِيَة ) شَارِعِ حَسَنُ الدِّ يْن بأَمْبُوْن
Abdullah : Askunu fii tsamaaniyati syaari’
Hasaanuddiin bi Ambuun
Abdullah : Saya tinggal di jl Hasanuddin no 8
Ambon
خَالِدٌ
: وَاَيْنَ تَدْ رُسُ ؟
Khalid : wa ayna tadrus ?
Khalid : Dan dimana kamu sekolah ?
عَبْدُ
الله : أَدْ رُسُ فِي الْمَدْ رَسَةِ الإِعْدَ ادِ يَةِ الإِسْلاَ مِيَةِ ”
السَّلاَ م ”
Abdullah : Adrusu fil madrasatil I’daadiyyatil
islaamiyyati “ As-salaam “
Abdullah : Saya sekolah di SMP islam Assalaam
خَالِدٌ
׃ مَا لُعْبَتُكَ
؟
Khaalid : Maa Lu’batuka ?
Khalid : Kamu suka permainan apa ?
عَبْدُ
اللّه ׃ أَنَا أَلْعَبُ
كُرَة َالْقَدَ مِ ، وَمَا لُعْبَتُكَ ؟
Abdullah : Ana al’abu kuratal qadami
Abdullah : saya main sepak bola
خَالِدٌ
׃ أَلْعَبُ
كُرَةَ السَّلَّةِ
Khalid : Anaa al’abu kuratas-sallati
Khalid : saya suka main bola basket
عَبْدُ
اللّه ׃ وَمَا
هِوَايَتُكَ يَا خَالِدُ ؟
Abdullah : Wamaa hiwaayatuka ya khaalid ?
Abdullah : Dan apa hobimu hei Khalid ?
خَالِدٌ
׃ هِوَايَتِيْ
جَمْعُ الطَّوَابِعِ ، وَأَنْتَ ؟
Khalid : Hiwaayatiy jam’ut-thawaabi’. Wanta ?
Khalid : Hobiku koleksi prangko, dan kamu ?
عَبْدُ
اللّه ׃ هِوَايَتِيْ
اَلرَّسْمُ وَ السِّبَا حَةُ
Abdullah : Hiwaayati ar-rasmu was-sibaahah
Abdullah : Hobiku melukis dan berenang
خَالِدٌ
׃ أَنَا سَعِيْدٌ
جِدًّ ا لِمَعْرِفَتِكَ
Khalid : Anaa sa’iidun jiddan lima’rifatik
Khalid : Senang sekali saya dapat berkenalan
denganmu
عَبْدُ
اللّه ׃ وَ أَنَا
أَيْضًا
Abdullah : Wanaa aydhan
Abdullah : Saya pun demikian
خَالِدٌ
׃ شُكْرًا عَلَي
التَّعَارُفِ
Khalid : Syukran ‘alat-ta’aarufi
Khalid : Terima kasih atas perkenalannya
عَبْدُ
اللّه ׃ عَفْوًا
Abdullah : Afwan
Abdullah : Sama-sama
خَالِدٌ
׃ مَعَ السَّلاَ
مَةِ
Khalid : Ma’as-salaamah
Khalid : Sampai jumpa
عَبْدُ
اللّه ׃ مَعَ السَّلاَ
مَةِ
Abdullah : Ma’as-salaamah
Abdullah : Sampai jumpa lagi
فِي الشَّارِعِ
Fis-syaari`
Di Jalan
الْحِوَار
:
Dialog
خَالِدٌ
: مِنْ فَضْلِكَ ٬ أيْنَ الْمَتْحَفُ ؟
Khalid : Min fadhlik, aynal mathaf ?
Khalid : Persmisi ! dimana Musium ?
شُرْطَة
: الْمَتْحَفُ بَعِيْدٌ مِنْ هُنَا ٬ تَقْدِ رُأنْ تَرْكَبَ حَافِلَة ً
Syurthah : Almathafu ba’iid min huna, taqdiru
an tarkaba haafilah
Polisi : Musium sangat jauh dari sini, kamu
dapat menggunakan bus
خَالِدٌ
: أيْنَ مَحَطَّة ُالْحَافِلا َتِ ؟
Khalid : Aynal mahatthatul haafilah ?
Khalid : Dimana terminal busnya ?
شُرْطَة
: سِرْ فِي هٰذ َا الشَّارِعِ إلىَ الْمَيْدَ انِ ثُمَّ إِتَّجِهْ إلىَ
الْيَمِيْنِ وَسَتَجِدُ مَحَطَّة َالْحَافِلا َتِ أمَامَكَ ٬
إرْكَبْ
الحَافِلَة َ رَقْمُ ١٠٠ ( مِائَة ).
َا
خَالِدٌ
: لَوْ سَمَحْتَ ٬ أعْطِنِيْ التَّذ ْكِرَة َ
Khalid : Law samaht, a’thiniy tadzkirah
Khalid : Permisi, berikan saya karcis !
سَائِق
: التَّذ ْكِرَة َبِعَشَرَةِ قُرُوْشٍ
Saaiq : At-tadzkirah bi’asyarati quruusy
Supir : Karcisnya seharga 10 piester
خَالِدٌ
: تَفَضَّلْ ٬ نَزِّلْنِي عِنْدَ بَوّابَةِ الْمَتْحَفِ
Khalid : Tafaddhal, nazzilniy ‘inda bawwabatil
mathaf
Khalid : Silahkan (ambil uangnya) !, turunkan
saya tepat di gerbang musium
سَائِق
: اَلْمَحَطَّة ُالْقَا دِ مَة ُ قَرِيْبٌ مِنَ الْمَتْحَفِ وَعِنْدَ إِشَارَةِ
الْمُرُوْرِ إِتَّجِهْ إلىَ الْيَسَارِ وَسَوْفَ تَجِدُ
بَوَّابَة
الْمَتحَفِ أمَامَكَ .
Saaiq : Almahatthatul qaadimah qariibun minal
mathafi, wa ‘inda isyaaratil muruur
ittajih ilal yasaar wa saufa tajidu bawwabatal
mathaf amaamak
Supir : halte berikutnya lebih dekat dengan
museum, di lampu merah belok kiri kamu akan dapati gerbang musium
خَالدٌ
: شُكُرًا جَزِيْلا
Khalid : Syukran jaziila
Khalid : Terima kasih banyak
سَائِق
: مَعَ السَّلا َمَةِ
Saaiq : Ma’as-salaamah
Supir : sampai jumpa
عِنْدَ الْبَقَالَةِ
`Indal baqaalah
Di Toko/Kedai
اَلْحِوَارُ
:
Dialog
طَارِق
: هٰذِ هِ جُبْنَةٌ لَذِ يْذَ ة
Thariq : Haadzihi jubnatun ladzidzatun
Thariq : Keju ini enak sekali
مِنْ
أَيْنَ إِشْتَرَيْتَهُ يَا حَسَنٌ ؟
Min ayna isytaraytahu yaa hasan
Dimana kamu membelinya hei Hasan
حَسَن
: إشْتَرَيْتُهُ مِنَ بَقَالَةِ سَمِيْر
Hasan : Isytaraytuhu min baqaalati Samiir
Hasan : Saya membelinya di took “ Samir”
طَارِق
: بِجَوَارِالْمَدْ رَسَةِ ؟
Thariq : Bijawaaril madrasati ?
Thariq : (Toko)Yang disamping sekolah ?
حَسَن
: نَعَمْ
Hasan : Na’am
Hasan : Iya
طَارِق
: بِكَمِ عُلْبَةٔ ؟
Thariq : Bikamil ‘ulbah ?
Thariq : Berapa harganya satu kotak /dos ?
حَسَن
: بِخَمْسُمِائَةِ رُوْبِيَة ً
Hasan : Bikhamsumiati ruubiyyatan
Hasan : Harganya 500 rupiah
طَارِق
: وَالله ٬ رَخِيْصٌ جِدّ ًا
Thariq : Wallaahi, rakhiishun jiddan
Thariq : Waah…murah sekali
سَأَشْتَرِي
عُلْبَة مِنْهَا
Sa asytari ‘ulbatan minha
Saya akan membeli sebungkus juga
شُكْرًاعَلىَ
مَعْلُوْمَتِكَ يَا حَسَنٌ
Syukran ‘alaa ma’luumatika yaa Hasan
Terima kasih atas informasinya hei Hasan
حَسَن
: عَفْوًا
Hasan : ‘Afwan
Hasan : Sama-sama
طَارِق
: السّلاَ مُ عَلَيْكُمْ
Thariq : Assalaamu ‘alaikum
Thariq : Selamat atas kalian
البَائِع
: وَعَلَيْكُمُ السَّلاَ م ٬ أَيُّ خِدْ مَة ؟
Baa’i’ : Wa’alaikum salam, Ayyu khidmah ?
Penjual : Wa’alaikum salam, ada yang bisa saya
bantu ?
طَارِق
: أرِيْدُ كِيْلُوْ سُكَّر وَ عُلْبَةُ جُبْنَة مِنْ فَضْلِكَ
Thariq : Uriidu kiiluu sukkar wa ‘ulbata
jubnatin min fadhlik
Thariq : Saya mau beli 1 kg gula dan sebungkus
keju
البَائِع
: حَاجَةٌ ثَانِيَةٌ ؟
Baa’I’ : Haajatun tsaaniyah ?
Penjual : Ada lagi yang lain ?
طَارِق
: لاَ شُكرٔا ٬ بِكَمِ الْحِسَابُ كُلُّه ؟
Thariq : Laa syukran, bikamil hisaab kulluh
Hariq : Tidak, terima kasih, berapa harganya
semua ?
البَائِع
: بِسِتُّمِائَةِ رُوْبِيَّة
Baa’I’ : bisittumiati ruubiyyah
Penjual : 600 rupiah
طَارِق
: تَفَضَّلْ
Thariq : Tafaddhal
Thariq : Silahkan !
البَائِع
: شُكْرٔا مَعَ السَّلاَ مَة
Baa’I’ : Syukran, ma’as-salaamah
Penjual : Terima kasih, sampai jumpa
طَارِق
: مَعَ السَّلاَ مَةِ
Thariq : Ma’as-salaamah
Thariq : Sama-sama